Tag sholawat pembangkit tenaga dalam. WS Pamungkas Cabang Tasikmalaya - Jawa Barat. Posted on Oktober 12, 2021 by admin. Belajar Tenaga Dalam di Demak WS Pamungkas adalah perguruan olah pernafasan tenaga dalam dan kebatinan yang berpusat di Kota Solo. Dengan Belajar Tenaga ANALISISEFISIENSI DAYA LISTRIK PADA GENERATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL TITI KUNING Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S.T) Pada Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Shalawat beriring salam kita panjatkan kepada nabi besar junjungan kita Muhammad SAW, kepada Shalawatdan salam semoga tercurah kepada nabi muhammad saw, sang manusia mulia, yang telah mengantarkan kita ke jalan yang diridhoi allah swt. Berdasarkan validasi trainer instalasi pembangkit listrik tenaga surya dari 2 dosen ahli diperoleh informasi (1)aspek kualitas tampilan 87,5%, (2)aspek kualitas teknis 87,5%, (3)aspek kemanfaatan 93,75% STUDIPOTENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) PADA BENDUNGAN LAU SIMEME KABUPATEN DELI SERDANG TUGAS AKHIR diajukan untuk memenuhi persyaratan mencapai gelar Sarjana S1 pada Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara IRA FEBRINA SARI LINGGA 16 0404 068 BIDANG STUDI TEKNIK SUMBER DAYA AIR DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL Halyang harus dilakukan : 1. Membangun Sugesti diri, kata lain dari Kepercayaan diri atau saran yang timbul dari diri sendiri adalah sesuatu kekuatan besar yang berguna mendorong diri anda untuk maju, anda bisa dan anda telah dibekali segalanya oleh alloh swt dan anda bisa memanfaatkannya, tanamkan keyakinan itu. seni budaya merupakan hasil dari manusia. Jakarta PT PLN Energi Primer Indonesia PLN EPI memastikan keandalan rantai pasok energi primer untuk pembangkit listrik di sistem Nusa Tenggara Barat NTB. Khususnya untuk sistem Sumbawa dan Lombok dalam mendukung kesuksesan gelaran Motorcross Grand Prix MXGP. Sekretaris Perusahaan PLN EPI Mamit Setiawan mengatakan, terdapat 7 pembangkit yang memerlukan pasokan energi primer yang stabil. Untuk sistem Sumbawa, Pembangkit Listrik Tenaga Diesel PLTD Labuhan dengan kapasitas 7,7 Mega watt MW membutuhkan pasokan BBM sebesar 520 kiloliter per bulan. Daftar Utang Jumbo BUMN, Ada yang Sampai Rp 600 Triliun Baterai 5 Produsen Motor Listrik dan 2 Bengkel Konversi Bakal Seragam, Konsumen Senang Penuhi Kebutuhan 2,1 Juta Motor Listrik, Indonesia Butuh 70 Ribu Tempat Penggantian Baterai Selain itu, ada PLTMG Bonto dengan kebutuhan BBM sebesar kiloliter per bulan dan PLTMG Kanar dengan kebutuhan BBM kiloliter per bulan. "Saat ini pasokan BBM untuk tiga pembangkit kami pastikan dalam kondisi yang cukup, khususnya di Sumbawa yang memang menjadi tuan rumah gelaran MXGP ini seluruh kebutuhan energi primer terpenuhi," ujar Mamit, Kamis 8/6/2023. Tak hanya PLTD dan PLTMG, PLN EPI juga memasok kebutuhan batu bara untuk PLTU Sumbawa dengan kapasitas 17 MW. Saat ini, kebutuhan batu bara di PLTU tersebut sebesar metrik ton per bulan. "Begitu juga untuk pasokan batu bara di PLTU Sumbawa saat ini HOP mencapai 37 hari," imbuh Mamit. Pasokan Energi Primer Selain mengamankan sistem Sumbawa, PLN EPI juga menjamin pasokan energi primer di Sistem Lombok. PLTU Jeranjang 90 MW membutuhkan metrik ton per bulan saat ini memiliki stok dengan Hari Operasional Pembangkit HOP 40 hari. PLN EPI juga menjaga pasokan BBM untuk PLTMGU Lombok Peaker 132,4 MW dengan kebutuhan kiloliter per bulan. Selain itu, ada PLTMG MPP Jeranjang 51 MW dengan kebutuhan BBM sebesar kiloliter per bulan. "PLN berkomitmen untuk menjaga pasokan listrik untuk gelaran MXGP 2023 kali ini. PLN menerapkan sistem listrik tanpa kedip atau zero down time," pungkas Listrik Melejit, PLN Setor Dividen dan Pajak Rp 37,52 Triliun ke NegaraPetugas PLN berbincang dengan seorang ibu saat melakukan pencatatan meteran listrik di rumah warga kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa 30/6/2020. Pengerahan petugas dilakukan untuk memastikan kesesuaian antara tagihan rekening listrik pelanggan dengan penggunaannya. YuniarPT PLN Persero terus meningkatkan kontribusinya terhadap pendapatan negara melalui setoran dividen dan pajak perusahaan. Berdasarkan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS PLN di Kantor Kementerian BUMN, Rabu 7/6 disepakati setoran dividen PLN kepada negara sebesar Rp 2,19 triliun, meningkat sebesar 191,7% dari Rp750 miliar di tahun 2021. Kontribusi PLN terhadap negara tak hanya lewat dividen tetapi juga setoran pajak hingga Rp35,33 triliun atau meningkat sebesar 13,1% dibandingkan tahun 2021. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menanggapi, PLN sebagai perusahaan BUMN berkomitmen untuk terus berkontribusi lebih pada negara dan masyarakat, salah satunya melalui peningkatan performa dari sisi keuangan. Hal ini terlihat pada laporan keuangan tahun 2022 di mana PLN mampu mencatatkan kinerja keuangan terbaik sepanjang sejarah perusahaan dengan laba bersih mencapai Rp14,44 triliun. "Di balik capaian kinerja keuangan yang kami torehkan, transformasi yang dilakukan korporasi menjadi kunci melewati masa-masa sulit. Hasilnya walaupun menghadapi kerugian kurs hampir 20 triliun, penerimaan laba kami tahun 2022 tetap meningkat 124% dari target," ujar Darmawan. Faktor utama peningkatan laba bersih PLN menurut Darmawan adalah peningkatan penjualan listrik yang mencapai 6,3% atau total 273,8 Terawatt hour TWh sehingga berdampak pada kenaikan pendapatan penjualan listrik hingga 7,7% dari Rp288,8 triliun di 2021 menjadi Rp311,1 triliun di 2022. Penjualan ListrikMeteran listrik biasanya terletak di bagian dinding depan atau luar rumah untuk memudahkan petugas PLN ketika akan mengecek dan mencatat meteran listrik pada waktu penjualan listrik ini didominasi dari pelanggan sektor industri di mana konsumsi listriknya meningkat sebesar 24,54% dan sektor bisnis yang meningkat sebesar 22,47%. "Ini merupakan bukti bahwa PLN adalah jantungnya perekonomian Indonesia. Kami selalu siap menyediakan listrik andal untuk mendukung produktivitas pelanggan," tambah Darmawan. Darmawan menuturkan, peningkatan kinerja PLN ini akan memberikan multiplier effect. Selain mendorong perekonomian masyarakat, juga akan memberikan kontribusi perusahaan kepada negara. "Kami optimis akan melanjutkan kinerja yang terbaik pada tahun ini dan tahun selanjutnya. PLN akan berupaya optimal dalam mengelola operasional maupun kinerja keuangan sehingga bisa memberikan kontribusi yang lebih lagi ke negara," tutup Darmawan.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. STRATEGI OPERASIONAL PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR PLTA DEPARTEMEN MAINTENANCE DAN ULTILITIES PT. VALE INDONESIAUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALOPOMAGFIRAH INDAH R, ADIL zafierrzeya dan Adil AbstrakStrategi operasional yang baik dan strategi prioritas yang tepat, efektif, dan efisien yang harus diterapkan oleh manajemen diperlukan agar bisnis dapat menghadapi tantangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat faktor internal yang berkontribusi pada kekuatan dan kelemahan pemilihan prioritas strategis, faktor eksternal yang berkontribusi pada kekuatan dan kelemahan pemilihan prioritas strategis, dan strategi prioritas yang paling memenuhi persyaratan organisasi. Departemen Operasi Pembangkit Listrik Tenaga Air untuk mencapai tujuan menggunakan analisis SWOT dan AHP untuk memaksimalkan pemanfaatan sumber daya yang sudah tersedia. Penelitian ini dilakukan di PT. Indonesia Vale Tbk. Bagian Pemeliharaan dan Utilitas Pembangkit Listrik Tenaga Air yang berkedudukan di bagian pengoperasian Utilitas. Kombinasi wawancara mendalam, observasi, telaah dokumen, dan kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data. Tekad pegawai yang bertugas menjalankan PLTA untuk bekerja sesuai dengan visi dan misi seksi operasi PLTA terbukti paling tinggi kekuatannya, dengan bobot 0,423, menurut temuan AHP. perhitungan analisis faktor lingkungan internal yang merupakan kekuatan dan kelemahan dalam proses penyusunan strategi prioritas. Dengan bobot tertinggi 0,426, pabrik Hydro Departemen Utilities mengalami kejenuhan dengan pekerjaan rutin. Pengembangan potensi dan kompetensi individu pegawai memiliki bobot tertinggi sebesar 0,418 menurut perhitungan AHP berdasarkan analisis faktor lingkungan eksternal. Sedangkan penyakit akibat kerja shift merupakan faktor bahaya terbesar dengan beban 0,415. Berdasarkan perhitungan AHP pada perilaku strategi operasional, bagian Operasi PLTA telah meningkatkan kinerjanya secara berurutan dengan mempublikasikan prestasi dan kinerja pegawai PLTA lintas departemen, memberikan pelayanan fasilitas kesehatan 24 jam di area kerja dan fasilitas olah raga, merotasi shift personel untuk karyawan operasional PLTA, dan memberikan kesempatan kepada masyarakat setempat untuk mengikuti pelatihan sekolah yang disiapkan oleh perusahaan sebelum merekrut karyawan baru. Peningkatan tersebut antara lain memberikan kepastian gambaran karir yang konsisten dan berkala sesuai dengan hasil uji kompetensi masing-masing pegawai. Kata kunci Strategi Operasional, SWOT, dan Harga komoditas di pasar internasional biasanya turun dan biaya produksi naik, keduanya pasti akan mengurangi keuntungan perusahaan di industri pertambangan. Untuk bertahan dalam iklim bisnis seperti ini, asosiasi harus mengambil langkah-langkah harapan yang berbeda, misalnya mengembangkan lebih lanjut proses produksinya, menggunakan sumber energi yang lebih murah, mengerjakan kerangka kerja hierarkis, dan membuat dana cadangan Vale Indonesia Tbk sebelumnya dikenal sebagai PT International Nickel Indonesia Tbk dan merupakan anak perusahaan Vale, sebuah perusahaan tambang global yang berkantor pusat di Brazil. Sejak tahun 1968, perusahaan ini PT Inco menjalankan tambang nikel terbuka dan pabrik pengolahan di Sorowako, Sulawesi. Saat ini memproduksi 5% nikel dunia dan merupakan produsen nikel terbesar di Indonesia. Sejak awal kegiatannya, PT Vale Indonesia Tbk PT Vale telah memegang visi menjadi organisasi pertambangan yang sering memikirkan pengelolaan alam. Memanfaatkan teknologi ramah lingkungan untuk menghasilkan nikel, termasuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA untuk menghasilkan energi untuk kebutuhan lebih dari empat puluh tahun berkiprah, PT Vale saat ini memiliki tiga PLTA yakni Larona, Balambano, dan Karebbe yang mampu sebagai penyedia tenaga untuk mengoperasikan heater purifying heater dan nickel mineral handling di handling plant pabrik proses. di listrik tenaga air ini mendapatkan tenaganya dari Matano, Mahalona, dan Towuti, tiga danau di Luwu Timur yang mengalirkan air ke turbin melalui Sungai Larona. Pintu air Petea, di sisi lain, digunakan untuk mengatur ketinggian air Danau Matano. Enam set pintu air yang dioperasikan secara manual membentuk gedung ini, dan pengoperasiannya ditentukan oleh ketinggian Danau Matano dan melalui sistem pengendalian pada pintu air, ketiga PLTA tersebut juga berfungsi sebagai bangunan pengendali banjir. Sudah menjadi rahasia umum jika curah hujan tinggi, debit sungai bisa meluap sehingga berdampak pada petani di wilayah data lima tahun terakhir, telah terjadi peningkatan atau peningkatan yang signifikan pada fungsi pengoperasian peralatan PLTA di tiga lokasi PLTA—Larona, Balambano, dan Karebbe—melalui penambahan peralatan baru atau perbaikan peralatan yang sudah ada. Sesuai dengan visi dan misi departemen operasi PLTA, staf operator yang ada harus dapat bekerja sama dengan sistem yang ada untuk memenuhi kondisi di satu sisi, pelatihan ini mutlak diperlukan bagi karyawan khususnya di bagian operasional Utilities hydro plant agar visi dan misi departemen tersebut dapat terus sejalan dengan strategi operasional yang diterapkan pada setiap hari, PT Vale Indonesia memiliki pelatihan teknis yang terbatas untuk karyawan yang ada di seluruh dunia sebagai akibat dari kondisi harga komoditas nikel yang menurun di pasar global selama tiga tahun terakhir..Osuna dan Aranda 2007 menemukan bahwa perencanaan strategis untuk pertumbuhan dan perkembangan sangat diuntungkan dengan menggunakan metode SWOT untuk memahami konteks organisasi. Namun, pengalaman telah menunjukkan bahwa manfaat memiliki nilai yang terbatas selama fase desain strategi. Memanfaatkan kombinasi aplikasi SWOT dan AHP untuk pemilihan strategi prioritas, metode evaluasi strategi dapat meningkatkan nilai ini secara signifikan. METODE PENELITAN LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di PT. Indonesia Vale Tbk. departemen Pemeliharaan dan Utilitas di bagian pengoperasian utilitas pembangkit listrik tenaga air. Sejak April 2017 hingga data yang dibutuhkan diperoleh secara lengkap, penelitian ini dilakukan. Jenis dan Sumber Data Eksplorasi semacam ini merupakan strategi subyektif dan kuantitatif dengan pendekatan investigasi kontekstual, yaitu suatu teknik pemeriksaan yang ujung-ujungnya hanya berlaku pada obyek kasus pemeriksaan, yaitu PT Vale Indonesia tbk, Utilities Task divisi hydro Pengumpulan Data Kombinasi wawancara mendalam, observasi pengamatan dan telaah dokumen, serta kuesioner akan menjadi metode yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Seorang pewawancara yang sangat terampil melakukan wawancara pribadi, tidak terstruktur, dan langsung dengan subjek untuk mempelajari tentang latar belakang motivasi, keyakinan, sikap, dan perasaan subjek tentang suatu topik. Wawancara inside and out sering digunakan untuk mengungkap hal-hal yang tersembunyi, yang sulit diungkapkan dengan strategi atau metode estimasi lainnya, Aritonang 2007Metode Pengolahan Data Penelitian ini menggunakan teknik analisis data sebagai berikutMenentukan faktor internal yang akan digunakan untuk menentukan strategi prioritas PT Vale Indonesia untuk bagian Maintenance and Utilities pada operasi Utilities bagian hydro plant Menentukan faktor eksternal yang akan digunakan untuk menentukan strategi prioritas PT Vale Indonesia pada bagian Maintenance and Utilities pada operasi Utilities bagian hydro planManfaatkan analisis SWOT untuk mengevaluasi faktor internal dan diagram hierarki bobot prioritas opsi strategis alternativeMengintegrasikan analisis SWOT ke dalam pendekatan AHPMemanfaatkan hasil perhitungan AHP, menetapkan prioritas strategisHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN SWOT adalah kepribadian dari berbagai faktor yang sengaja dibuat untuk merencanakan suatu sistem bantuan. Pemeriksaan ini didasarkan pada alasan yang meningkatkan peluang namun tetap membatasi kekurangan dan bahaya. Faktor internal dan eksternal dibandingkan dalam analisis SWOT Rangkuti, 2015. Hasil Analisis Matriks Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman SWOT.Sesuai dengan tujuan eksplorasi dan penelusuran penulisan, variabel-variabel yang mempengaruhi kegiatan teknik Pembangkit Listrik Tenaga Air menggunakan pemeriksaan SWOT yang meliputi pemeriksaan iklim interior dan iklim luar. Kekuatan dan kelemahan organisasi Teknik Pemeliharaan semuanya adalah faktor internal, sedangkan peluang dan ancaman adalah semua faktor dari manajemen PT Vale Indonesia, komitmen karyawan untuk bekerja sesuai dengan visi dan misi hydro plant, punishment dan reward PT Vale Indonesia, serta penggunaan standar prosedur operasi dan spesifikasi operasional peralatan sebagai acuan kerja semuanya teridentifikasi sebagai kekuatan setelah melakukan analisis faktor internal. Kejenuhan terhadap rutinitas kerja, pergeseran aturan kerja bagi karyawan pada posisi pimpinan tim operasi hingga operator level 3, persaingan jalur karir internal karyawan, dan tingkat kedisiplinan karyawan yang cenderung tidak stabil menjadi kelemahan yang ditemukan. Peluang kaderisasi karyawan yang dapat dilakukan secara efektif dan efisien, program pelatihan karyawan yang menyesuaikan dengan kemajuan teknologi, pengembangan potensi dan kompetensi individu karyawan, serta penerapan teknologi baru untuk mengoptimalkan fungsi dan kerja bagian operasional hidro antara lain hasil analisis faktor eksternal. tanaman. Terkait faktor ancaman, antara lain munculnya bisnis pertambangan nikel yang mirip dengan PT Vale Indonesia, kemungkinan PLTA terganggu akibat penebangan liar, perselisihan masyarakat soal pemberdayaan, dan penyakit akibat kerja sejumlah opsi berbeda untuk arah strategis yang disediakan oleh operasi utilitas departemen pembangkit listrik tenaga air. Perhitungan AHP dilakukan berdasarkan keterkaitan antar elemen SWOT dalam strategi alternatif untuk menentukan prioritas strategi. Tingkat prioritas strategi alternatif ditentukan oleh hasil bobot hasil estimasi AHP pada tabel 2 pada pemeriksaan elemen ekologi interior yang merupakan kualitas dan kekurangan dalam memutuskan kebutuhan prosedur dalam Kegiatan segmen pembangkit listrik tenaga air sebagai berikut 1. Dengan bobot 0,423, pembangkit tenaga air beroperasi komitmen pegawai seksi untuk bekerja sesuai dengan visi dan misi seksi paling kuat, diikuti dengan penggunaan SOP dan spesifikasi operasional peralatan sebagai acuan kerja dengan bobot 0,266. Kemudian disusul faktor rebuff and rewards yang berlaku pada PT Vale Indonesia pada bagian fungsional PLTA sebesar 0,174 terakhir bantuan dari administrasi PT Vale Indonesia sebesar 0,137 2. Kelemahan Departemen Utilitas PLTA adalah rutinitas kerja jenuh, yang memiliki bobot tertinggi 0,426. Selanjutnya aturan kerja shift bagi karyawan pada posisi ketua tim operasi ke level operasi 3 memiliki bobot tertinggi yaitu 0,231. Kemudian kompetisi jalur karir karyawan internal yang mendapat bobot 0,195, dan disiplin karyawan yang mendapat bobot 0,148 yang secara umum bersifat analisis faktor lingkungan eksternal yang menjadi subjek perhitungan AHP, ditentukan strategi prioritas berikut untuk bagian operasi pembangkit listrik tenaga air1. Peningkatan potensi dan keterampilan perwakilan individu memiliki beban tertinggi sebesar 0,418, diikuti oleh komponen penerapan inovasi baru untuk meningkatkan kemampuan dan kerja bagian fungsional PLTA sebesar 0,271. Faktor program pelatihan pegawai untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi sebesar 0,191, diikuti dengan regenerasi pegawai dapat terlaksana secara efektif dan efisien dengan bobot 2. Peningkatan potensi dan keterampilan perwakilan individu memiliki beban tertinggi sebesar 0,418, diikuti oleh komponen penerapan inovasi baru untuk meningkatkan kemampuan dan kerja bagian fungsional PLTA sebesar 0,271. Faktor program pelatihan pegawai untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi sebesar 0,191, diikuti dengan regenerasi pegawai dapat terlaksana secara efektif dan efisien dengan bobot 1 2 Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya The use of abundant solar energy in Indonesia is a concern for the government, especially for areas that are still not electrified by the PLN cable network. The conversion of solar energy to electrical energy is carried out using PV solar panels to form a solar power plant PLTS. The existence of this PLTS is increasing throughout Indonesia so that it takes human resources who have these competencies to manage it. With this awareness, the Community Service Activity PKM program of the Department of Energy Conversion Engineering at the Bandung State Polytechnic invites a partner at SMKN 1 Cimahi to jointly equip its students to get a PLTS competency briefing. One of the competencies developed is about the installation of the solar power plant electrical system. This activity was held during the very dangerous Covid-19 virus pandemic which forced people to work at home WFH. However, instead of being an obstacle, it provides an appreciable result, namely the gain of experience to develop learning modules that can be delivered online. The analysis of the results of the PKM implementation proved that one way of providing knowledge on the aspect of knowledge can be held online. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal Qardhul Hasan; Media Pengabdian kepada Masyarakat p-ISSN 2442-3726 e-ISSN 2550-1143 Volume 8 Nomor 2, Agustus 2022 145 WORKSHOP PENGENALAN KOMPETENSI INSTALASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA WORKSHOP OF INTRODUCTION TO INSTALLATION COMPETENCY OF SOLAR POWER PLANT Ignatius Riyadi Mardiyanto1, Sri Utami1, Sri Paryanto Mursid1, Wahyu Budi Mursanto1, Agoeng Harjatmo Rahardjo1, Apip Udin1, Sri Widarti11Jurusan Teknik Konversi Energi, Politeknik Negeri Bandung Jln. Gegerkalong Hilir, Desa Ciwaruga Bandung 40559 aKorespondensi Mia Perlina, E-mail Diterima 09-02-2022; Ditelaah 18-02-2022; Disetujui 27-03-2022 ABSTRACT The use of abundant solar energy in Indonesia is a concern for the government, especially for areas that are still not electrified by the PLN cable network. The conversion of solar energy to electrical energy is carried out using PV solar panels to form a solar power plant PLTS. The existence of this PLTS is increasing throughout Indonesia so that it takes human resources who have these competencies to manage it. With this awareness, the Community Service Activity PKM program of the Department of Energy Conversion Engineering at the Bandung State Polytechnic invites a partner at SMKN 1 Cimahi to jointly equip its students to get a PLTS competency briefing. One of the competencies developed is about the installation of the solar power plant electrical system. This activity was held during the very dangerous Covid-19 virus pandemic which forced people to work at home WFH. However, instead of being an obstacle, it provides an appreciable result, namely the gain of experience to develop learning modules that can be delivered online. The analysis of the results of the PKM implementation proved that one way of providing knowledge on the aspect of knowledge can be held online. Keywords Vocational High School SMK, renewable energy, PLTS solar power plant, online practice module. ABSTRAK Pemanfaatan energi surya yang berlimpah di Indonesia menjadi perhatian pemerintah khususnya untuk daerah yang masih belum terelektrifikasi oleh jaringan kabel PLN. Konversi energi surya menjadi energi listrik dilakukan dengan menggunakan panel surya PV sehingga membentuk pembangkit listrik tenaga surya PLTS. Keberadaan PLTS ini semakin banyak di seluruh penjuru Indonesia, sehingga dibutuhkan SDM yang memiliki kompetensi tersebut untuk mengelolanya. Dengan kesadaran ini, maka program Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat PKM Jurusan Teknik Konversi Energi Politeknik Negeri Bandung mengajak bermitra SMKN1 Cimahi untuk bersama-sama membekali siswanya untuk mendapatkan pembekalan kompetensi PLTS. Kompetensi yang dikembangkan salah satunya adalah tentang pemasangan/instalasi system kelistrikan pembangkit listrik tenaga surya. Kegiatan ini diselenggarakan pada saat terjadi pandemi virus Covid19 yang sangat berbahaya yang memaksa untuk bekerja di rumah WFH. Namun alih-alih menjadi kendala, justru memberikan hasil yang patut diapresiasi yakni diperolehnya pengalaman untuk mengembangkan modul pembelajaran yang dapat disampaikan secara daring. Analisis terhadap hasil penyelengaraan PKM ini membuktikan bahwa salah satu cara pembekalan pada aspek pengetahuan dapat diselenggarakan secara daring. Kata kunci Sekolah Menengah Kejuruan SMK, energi baru terbarukan, PLTS Pembangkit listrik tenaga surya, Pompa air tenaga surya, modul praktek daring Jurnal Qardhul Hasan; Media Pengabdian kepada Masyarakat p-ISSN 2442-3726 e-ISSN 2550-1143 Volume 8 Nomor 2, Agustus 2022 146 Mardiyanto, I, R., Utami, S., Mursid, A, P., Mursanto, W, B., Rahardjo, A, H., Udin, A., & Widarti S. Workshop Pengenalan kopetensi instalasi pembangkit tenaga surya. Jurnal Qardhul Hasan Media Pengabdian kepada Masyarakat, 81 145-151. PENDAHULUAN Penyiapan sumber daya manusia SDM kompeten untuk masa depan, khususnya di Indonesia, menjadi prioritas utama pemerintah. Pengembangan SDM kompeten secara terencana dilakukan dalam lembaga pelatihan kerja maupun sekolah, khususnya sekolah kejuruan atau vokasi. Di Indonesia saat ini dikenal Sekolah Menengah Kejuruan SMK pada tingkat pendidikan menengah dan Politeknik, sebagai salah satu contoh pendidikan tinggi vokasi. Pada pendidikan kejuruan maupun vokasi, fokus pembelajaran diarahkan pada penguasaan kompetensi kerja. Metoda pembelajaran ini dimaksudkan agar pada saat menyelesaikan pendidikannya lulusan dapat segera masuk ke dalam dunia kerja. Hal ini menuntut fasilitas, suasana, dan lingkungan belajar mengkondisikan proses pembelajaran yang lekat link dengan aktifitas dunia kerja baik mandiri atau terinstitusi. Institusi kerja yang terinstitusi sering dikenal dengan sebutan Dunia Usaha dan Dunia Industri DUDI. Menjadi usaha positif saat dilakukan pola kerja sama antara SMK sebagai pendidikan menengah dengan Politeknik sebagai pendidikan tinggi. Lulusan dari SMK yang sebagian besar akan melanjutkan ke perguruan tinggi dipersiapkan untuk masuk politeknik sebagai institusi yang sejenis. Kerjasama ini memiliki prospek penyiapan SDM kompeten yang berkelanjutan seamless, sehingga terjadi efisiensi dan efektifitas dalam pembelajaran. Kerjasama dilakukan dalam bentuk Pengabdian Kepada Masyarakat PKM yang menjadi keharusan dalam Tridharma perguruan tinggi. Politeknik Negeri Bandung sebagai institusi pendidikan tinggi memiliki kewajiban melaksanakan PKM yang harus dilaksanakan oleh setiap dosennya. Program PKM yang diselenggarakan ini menyertakan SMKN 1 Cimahi sebagai pasangan kerjasama dengan Jurusan Teknik Konversi Energi. SMKN 1 Cimahi adalah salah satu SMKN yang sangat baik dalam membina generasi muda pada level terampil, level kompetensi 1 sampai level 3 pada kompentansi skala KKNI SMKN 1, 2019. Pemilihan PLTS sebagai objek pengenalan kepada generasi mud karena PLTS adalah salah satu pembangkit energi masa depan. Fokus kementerian ESDM kepada PLTS dapat dilihat pada berita di SIARAN PERS NOMOR Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, Tanggal 14 Maret 2020. Sebagai ketahanan energi nasional, energi terbarukan adalah salah satu topik yang sangat menjanjikan Azhar, M. 2018, diperlihatkan pada struktur ESDM yang salah satu bidang khususnya adalah mengenai energi terbarukan ini Peraturan Presiden tentang Kebijakan Energi Nasional Pasal 22 b Vol. PP No. 5. Maka dari itu, sebagai objek pengenalan Pengabdian pada Masyarakat PkM adalah pembentukan wawasan tentang levelisasi kompentasi khususnya pada suatu unit pembangkit listrik tenaga surya PLTS. Pada sekolah menengah kejuruan level ini sesuai KKNI diletakkan pada level pelaksana. Pada daerah-daerah pedesaan dengan jarak antar desa yang jauh dan di pulau-pulau kecil biasanya salah satu andalan untuk pembangkit listrik adalah PLTS. Pembangkit ini dapat berupa pembangkit terpusat dengan minigrid atau seringkali dalam bentuk solar home system. Kelemahan dari pembangkit PLTS di pedesaan adalah kurang handalnya tenaga terampil yang menangani kelistrikan skala kecil tersebut. Terlebih pada sistem kelistrikan rumah dengan pembangkit sendiri seperti solar home system, sehingga umur sistem kelistrikan ini menjadi pendek, dan dalam waktu tidak lebih dari 2 tahun sering sekali sudah tidak berfungsi. Untuk 147 Workshop pengenalan kompetensi itu, pengenalan kompetensi base pada sistem kelistrikan PLTS khususnya pada pemasangan dan pemeliharaan sistem tenaga surya menjadi penting untuk meningkatkan dan menyosialisasikannya. Saat ini dan ke depan sangat dibutuhkan SDM kompeten dalam hal merancang, memasang, mengoperasikan dan merawat sistem kelistrikan berbasis PLTS. Tuntutan ini menjadi dasar dilakukannya PKM Jurusan Teknik Konversi Energi POLBAN dengan SMKN 1 Cimahi untuk membekali calon lulusannya dengan salah satu kompetensi yang dibutuhkan masyarakat modern saat ini, yakni instalasi pada PLTS. MATERI DAN METODE Pelaksanaan PKM oleh Jurusan Teknik Konversi Energi POLBAN dengan SMKN 1 Cimahi dilakukan dengan serangkaian langkah terencana berkelanjutan. Dimulai dari survei, perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, monitoring dan evaluasi, ekstraksi hasil analisis kegiatan sebagai knowledge base, dan diakhiri dengan dokumentasi dan publikasi. Secara skematik, metode pelaksanaan ini digambarkan dalam diagram Gambar 1. Gambar 1. Langkah Pelaksanaan PKM. Survei, langkah awal dimulai dari kelompok survei. Pertama tim PKM berkoordinasi internal untuk melakukan identifikasi sumber daya yang akan menjadi pendukung kegiatan. Sumber daya yang diidentifikasi mencakup dua sisi, yakni dari pihak Jurusan Teknik Konversi Energi POLBAN, sebagai basis kegiatan, dan dari pihak SMKN 1 Cimahi, sebagai domain pelaksanaan. Selanjutnya dilakukan visitasi ke lapangan, yakni SMKN 1 Cimahi, untuk memperoleh informasi mengenai profil sekolah, kondisi lingkungan di dalam dan di seputaran sekolah, ruang kerja pengajar dan laboran, juga ruang belajar siswa. Data mengenai workshop yang sudah diperoleh oleh siswa terkait energi baru terbarukan EBT. Pemahaman mengenai EBT difokuskan pada pembangkitan energi listrik menggunakan PLTS. Selain itu juga mencoba mengetahui telah sejauh mana para siswa, dan juga guru, mengetahui aplikasi dari listrik yang dibangkitkan dari PLTS. Informasi diperoleh melalui wawancara dengan pihak pengajar, siswa, juga sebagian alumni, dan staf sekolah. Wawancara juga dilakukan untuk menjaring informasi mengenai cara dan materi pemaparan yang telah dilakukan terkait topik utama tersebut. Pemaparan yang dimaksud adalah yang dilakukan, baik oleh pihak internal sekolah, maupun pihak eksternal, sebagai pihak yang menjadi subyek informasi mengenai pengenalan dan pembimbingan terkait aplikasi PLTS. Informasi dan data yang diperoleh selanjutnya dianalisis. Berdasarkan hasil analisis, dikoordinasikan dengan pihak SMKN 1 Cimahi, bersama dengan tim PKM untuk menentukan pemilihan tema kerjasama, yang telah dilaksanakan beberapa kali, sebelumnya adalah tentang aplikasi pompa air menggunakan PLTS. Pada tema kali ini, lebih difokuskan pada penguatan level kompetensi SDM khususnya untuk tenaga terampil level 3 mengenai Kompentesi Base Instalasi PLTS Off Grid. Dengan tema yang telah ditentukan ini maka setiap anggota tim melakukan studi literatur sesuai dengan fokus tugas masing-masing. Pelaksanaan, dalam kelompok ini mencakup tahap perencanaan dan persiapan, pelaksanaan kegiatan, dilanjutkan dengan monitoring dan evaluasi. Pada tahap perencanaan, tim melakukan pendataan dan olah data yang oleh setiap anggota tim, dengan mengacu pada pengolahan literatur, membuat rencana makro maupun rencana mikro untuk detail dari pelaksanaan kegiatan. Tahap Persiapan, termasuk melakukan perancangan modul latih instalasi PLTS berbasis off-grid yang akan dijadikan obyek workshop. Pada saat yang sama, masing-masing anggota tim mempersiapkan modul pembelajaran sebagai materi saat pelaksanaan workshop nantinya. Modul yang disiapkan terdiri dari unit kompetensi yang akan dibidik untuk level SMK dan pembuatan modul pengenalan instalasi Jurnal Qardhul Hasan; Media Pengabdian kepada Masyarakat p-ISSN 2442-3726 e-ISSN 2550-1143 Volume 8 Nomor 2, Agustus 2022 148 PLTS. Selanjutnya, setelah persiapan matang, dilakukan workshop sebagai inti dari pelaksanaan kegiataan PKM ini. Workshop diikuti oleh 50 orang peserta dan dilakukan secara daring. Durasi workshop adalah tiga jam untuk memberikan materi sesuai dengan modul yang sudah disiapkan. Tahap selanjutnya adalah melakukan monitoring dan evaluasi, baik dari sisi keterserapan materi oleh peserta workshop, maupun keseluruhan dari pelaksanaan PKM. Evaluasi dilakukan dengan memberikan pre-test sebelum acara dimulai dan post-test setelah kegiatan workshop dilaksanakan. Evaluasi bertujuan untuk mendapatkan gambaran keterserapan materi oleh peserta. Hasil, Rangkaian kegiatan terakhir adalah ekstraksi hasil analisis, dokumentasi, ditutup dengan deseminasi dan publikasi. Analisis dan pengolahan data dari hasil monitoring dan evaluasi merupakan capaian dari ekstraksi hasil analisis. Produknya menjadi bahan utama kajian dan pembuatan laporan juga diseminasi dan publikasi. Tahap dokumentasi merupakan bagian penting agar seluruh kegiatan berserta hasilnya terekam sebagai landasan untuk mendapatkan knowledge base yang representatif. Dokumentasi ini menjadikan kegiatan untuk dapat dikembangkan dan ditingkatkan manfaat dan efektifitasnya di kemudian hari, baik oleh tim yang sama, atau sumbangan pengetahuan bagi masyarakat akademik lainnya. Dengan demikian, tahap penutup yang berupa diseminasi dan publikasi mendapatkan peran pentingnya agar hasil positif dari kegiatan PKM sampai kepada masyarakat yang membutuhkan informasinya. Pelaksanaan PKM Pandemi virus Corona-19 yang terjadi selama program PKM di SMKN 1 Cimahi saat ini, menjadi tantangan tersendiri bagi pelaksanaan kegiatan. Penyebaran virus yang sangat cepat dan berbahaya ini membatasi kegiatan yang bersifat berkumpulnya manusia. Kodisi ini memaksa tim PKM untuk mendapatkan solusi dan cara penyelenggaraan yang efektif dan aman. Namun alih-alih kondisi wabah ini menjadi hambatan, tim PKM justru menjadikannya tantangan untuk mengembangkan cara dan metode pembelajaran daring online. Sebagian besar dari kegiatan selanjutnya dilakukan secara daring. Salah satu contoh hasil penelusuran standar kompetensi pada level SMK adalah pelaksana teknis untuk instalasi seperti pada Tabel 1. Dengan menggunakan base elemen kompetensi ini, maka selanjutnya dapat disusun modul latih untuk pencapaian kompetensi peserta. Tabel 1. Salah satu elemen kompetensi sesuai SKKNI level 3 1. Menyiapkan perlengka panpemasangan instalasi kelistrikan PLTS tipe off-grid Peralatan Keamanan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3 disiapkan sesuai prosedur. Peralatan kerja untuk pemasangan instalasi kelistrikan PLTS tipe off-grid disiapkan sesuai prosedur. Komponen utama dan komponen pendukung disiapkan sesuai dengan spesifikasi produk. Jalur kabel dan penempatan komponen utama PLTS tipe off-grid disiapkan sesuai dengan gambar kerja. 149 Workshop pengenalan kompetensi komponenutama dan pendukung PLTStipe Peralatan Keamanan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3 digunakan pada pemasangan instalasi komponen instalasi kelisrikan PLTS tipe off-grid sesuai prosedur. Komponen utama dipasang sesuai dengan gambar kerja dan prosedur yang ditentukan. Komponen pendukung dipasang sesuai dengan gambar kerja dan prosedur yang ditentukan. Label kabel atau kode warna isolator kabel dipasang sesuai gambar kerja. Pemasangan instalasi kelistrikan PLTS tipe off-grid diperiksa sesuai dan gambar kerja dan spesifikasi yang ditentukan. laporan pemasangan instalasi kelistrikanPLTS tipe Laporan pemasangan instalasi kelistrikan PLTS tipe off-grid dibuat sesuai prosedur. Laporan pemasangan instalasi kelistrikan PLTS tipe off-grid didokumentasikan sesuai prosedur. Pelatihan dilakukan dengan menggunakan model workshop daring karena adanya kendala PPKM level 4 covid 19, sehingga persiapan dan pelaksanaan dilakukan untuk penguatan pada aspek pengetahuan sesuai dengan standar kompetensi pelaksana lapangan seperti dijabarkan pada Tabel 1. Persiapan dilakukan dengan mengedepankan aspek penguatan akan hal-hal praktis yang seringkali ditemukan di lapangan. Beberapa hal seperti aspek planning/perencanaan pelaksanaan pekerjaan. Selanjutnya dilakukan pemahaman tentang aspek doing/persiapan pelaksanaan pekerjaan dengan standar kerja yang dibuat dengan jelas dan terinci. Kemudian juga aspek checking untuk pemastikan bahwa persiapan pelaksanaan sudah sesuai dengan yang telah direncanakan tanpa ada yang terlewat. Langkah terakhir adalah langkah pelaksanaan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Pemahaman akan persiapan yang matang dengan rencana detail agar jika suatu ketika di lapangan tidak terjadi kesalahan sekecil apapun. Hal ini perlu ditekankan pada calon pelaksana dalam suatu seksi pelatihan sehingga menjadi kebiasaan yang baik dalam melaksanakan pekerjaan. Modul dan presentasi pelatihan selanjutnya disiapkan untuk mendukung terlaksananya penyelenggaraan workshop tersebut. Karena kendala PPKM, akhirnya workshop masih diselenggarana secara webinar. Pelaksanaan tentang penyelenggaraan workshop dapat dilihat pada Gambar 2. Pada pelaksanaan awal workshop, peserta diminta untuk melakukan test awal pre-test untuk mengetahui pemahaman awal tentang PLTS. Selanjutnya dilakukan webinar yang menekankan pada pemahaman aspek plan-do-check-action PDCA untuk instalasi suatu sistem kelistrikan pada PLTS. Gambar 2. Pelaksanaan Workshop melalui Webinar Pemberian materi workshop melalui webinar memberi tantangan tersendiri dalam pelaksanaan. Interaksi virtual secara alamiah memberikan hambatan fisik Jurnal Qardhul Hasan; Media Pengabdian kepada Masyarakat p-ISSN 2442-3726 e-ISSN 2550-1143 Volume 8 Nomor 2, Agustus 2022 150 sehingga secara psikologis mempengaruhi perilaku dalam mengekspresikan penekan pada materi bagi dosen/pemakalah. Demikian juga peserta tidak dapat secara terbuka mengemukanan pendapatnya. Suasana workshop cenderung statis dan kurang hangat, walaupun hal ini diduga dikarenakan masih dalam tahap pembiasaan. Walaupun demikian, dibalik kelemahannya, ada sisi positif yang sangat potensial untuk dikembangkan lebih lanjut. Sisi positif yang utama adalah kemudahan dalam mendokumentasikan proses seluruh aktifitas workshop, sehingga memudahkan untuk menampilkan ulang dan juga membuat evaluasi dari kegiatannya. Evaluasi dan test terhadap keterserapan dan pemahaman materi yang diberikan juga dengan segera dapat dilakukan dan diproses sehingga hasilnya dapat ditampilkan seketika. HASIL DAN PEMBAHASAN Worskhop dalam bentuk webinar diselenggarakan dengan melibatkan seluruh tim PKM dari Polban. Sementara pesertanya adalah siswa SMKN1 Cimahi. Setelah mengikuti webinar, selanjutnya peserta diminta untuk menjawab pertanyaan post-test yang dilakukan secara online. Analisis terhadap penerimaan materi oleh siswa selama webinar memberikan indikasi keberhasilan dalam pelaksanaan workshop. Peserta workshop dari siswa SMKN1 Cimahi sekitar 50 orang. Sedangkan yang ikut sampai akhir dan mengisi form test post adalah 41 siswa. Dari 41 siswa tersebut dapat dilihat distribusi hasil kegiatannya adalah seperti pada Gambar 3 berikut. Gambar 3. Hasil Kegiatan Workshop Dapat dilihat dari hasil pre-test cukup banyak siswa ternyata sudah cukup memahami pengetahuan dasar tentang sel surya sebagai penghasil listrik. Ini diindikasikan dengan lebih dari 50% siswa yang mempunyai nilai pre-test yang cukup baik, dengan score lebih dari 50. Tetapi, setelah diberi penjelasan tentang kompetensi base untuk instalatur PLTS dan diberi pertanyaan post-test yang berkaitan dengan standar kompetensi instalasi PLTS off-grid pada sesi akhir workshop online tersebut ternyata ada pemahaman tentang instalasi PLTS dan cara mengerjakan instalasi belum cukup baik, kurang dari 50% siswa masih mempunyai score nilai di bawah 50. Artinya pemahaman dasar tentang PLTS dengan pemahaman instalasi PLTS yang baik, belum cukup saling melengkapi. Dari hasil di atas, maka kiranya pemahaman praktek lapangan offline tentang instalasi sederhana perlu ditingkatkan. Sebagai solusi dari permasalahan pemahaman instalasi berbasis kompetensi tersebut, maka tim Polban telah menyiapkan modul dan job sheet sederhana. Modul dan job sheet tersebut diberikan untuk perangkat percobaan siswa SMKN 1 Cimahi. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI PKM aplikasi pelatihan berbasis kompetesi untuk PLTS off-grid yang diselenggarakan oleh Jurusan Teknik Konversi Energi dengan SMKN 1 Cimahi, terbukti dapat terselenggara dengan baik, walaupun dalam suasana pandemi sehingga pelaksanaanya hanya dapat dilakukan secara daring. Modul yang telah selesai dibuat juga memberikan manfaat dua arah, yakni pada 010203080> 80-65 65-50 <50Hasil TestPre Test Post Test 151 Workshop pengenalan kompetensi SMKN 1 Cimahi sebagai bahan pengembangan materi belajar, juga pengembangan modul lebih lanjut. Pengembangan materi belajar ini selanjutnya dapat dimasukkan ke dalam kurikulum sehingga lulusan SMKN 1 Cimahi berpeluang untuk siap memasuki dunia kerja dengan kompetensi aplikasi PLTS. Sedangkan untuk Jurusan Konversi Energi POLBAN dapat memberikan pengalaman pada mahasiswa maupun teknisi dalam membuat produk aplikasi PLTS off grid sederhana. DAFTAR PUSTAKA SMKN 1, C. 2019. Sejarah Singkat SIARAN PERS NOMOR Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, Tanggal 14 Maret 2020 Azhar, M. 2018. Implementasi Kebijakan Energi Baru dan Energi Terbarukan Dalam Rangka Ketahanan Energi Nasional. Adminitrative Law & Governance Journal, 14, 15. Indonesia. 2006. Peraturan Presiden tentang Kebijakan Energi Nasional Pasal 22 b Vol. PP No. 5. ESDM. Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi. Indonesia. 2014a. Pengesahan Statute of The International Energi baru terbarukan Agency Indonesia. 2014b. Peraturan Pemerintah tentang Kebijakan Energi Nasional, PP No. 79 Pasal Indonesia. 2017. Pemanfaatan Sumber Energi Baru Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication. Muhamad AzharDendy Adam SatriawanThis study aims to determine the implementation of new energy and renewable energy policies in the context of national energy security. The research method used is legal research that uses a regulatory approach. The results of the study show that the implementation of new energy and renewable energy policies in the context of national energy security has proceeded as it should. This can be seen from the role of the government in making policies beleid and management actions bestuursdaad, arrangements regelendaad, management beheersdaad and supervision toezichthoudensdaad for the purpose of maximizing the people's prosperity. Keywords Energy Policy, Renewable Energy, National Energy SecurityAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui Implementasi kebijakan energi baru dan energi terbarukan dalam rangka ketahanan energy nasional. Metode penelitian yang diguankan adalah penelitian hukum yang menggunakan pendekatan peraturan perundang-undangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa Implementasi kebijakan energi baru dan energi terbarukan dalam rangka ketahanan energy nasional telah berjalan sebagaimana mestinya. Hal tersebut dapat dilihat dari dari peran pemerintah untuk mengadakan kebijakan beleid dan tindakan pengurusan bestuursdaad, pengaturan regelendaad, pengelolaan beheersdaad dan pengawasan toezichthoudensdaad untuk tujuan sebesar-besarnya kemakmuran kunci Kebijakan Energi, Energy Terbarukan, Ketahanan Energi NasionalPengesahan Statute of The International Energi baru terbarukan Agency IndonesiaIndonesiaIndonesia. 2014a. Pengesahan Statute of The International Energi baru terbarukan Agency Indonesia. 2014b. Peraturan Pemerintah tentang Kebijakan Energi Nasional, PP No. 79 Pasal Sumber Energi Baru Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga ListrikIndonesiaIndonesia. 2017. Pemanfaatan Sumber Energi Baru Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik.

sholawat pembangkit tenaga dalam